Pandan |
Pandanacea pertama kali dipertelakan oleh Robert Brown pada
tahun 1810 sebagai famili pohon berbuah atau liana monokotil yang ditemukan di
dunia lama.
Lawrence
menyatukannnya dengan Thypaceae dan Sparganiaceae dalam ordo Pandanales
bukan Thypales seperti pada awalnya karena ketiga famili ini diyakini memiliki
bentuk yang lebih sederhana dengan adanya reduksi organ reproduksi dari Liliaceous. Namun Hutchinson
menjadikannya ordo sendiri yang lebih maju karena memiliki buah yang telah
berkembang dari coalecence ke bentuk syncarp demikian jugadengan Dalgreen 1985,
yang menempatkannya sebagai famili dengan ordosendin
yakni Pandanales.
-->
Semua
organ tumbuhan Pandan memiliki kegunaan bagi manusia . Heyne (1950) mengatakan
bahwa akar-akar gantung Freycinetia
yang tua sangat disukai sebagai alat pengikat yang kuat. Di Jayapura, Papua,
akar Pandanus digunakan untuk membuat
alat pancing dan jala yang mampu bertahan terendam air laut selama 3 tahun, dan
masyarakat pesisir menggunakannya untuk membuat rok tradisional wanita yang
digunakan pada masa lampau. Batang pandan lebih banyak digunakan sebagai bahan
bakar dan alat untuk menokok sagu. Sementara daun Pandan memiliki banyak sekali
kegunaan yaitu sebagai atap rumah, bahan ayaman untuk membuat tikar, topi, tas,
alat dapur, tempat sirih pinang, karung dan berbagai kerajinan lainnya.
Beberapa jenis memiliki daun yang harum seperti Pandanus helicops dan Pandanus amaryllifolius sehingga digunakan sebagai pewangi makanan,pewangi
pakaian, dan bahkan telah dihasilkan minyak wangi Pandan tongkol bunga Freycinetia. Di beberapa tempat dapat
dimakan setelah dikukus seperti bunga tebu telur (Shacarum officinarum) dan
daun-daun penumpu tongkolnya yang berwarna merah menyala digunakan sebagai
pewarna merah untuk arak Cina contohnya jenis F Gaudichaudii.
Pandan
wangi tumbuh di daerah tropis dan banyak ditanam di halaman atau di kebun.
Pandan kadang tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang
agak lembap, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian
500 m dpl. Perdu tahunan, tinggi 1-2 m. Batang bulat dengan bekas duduk daun,
bercabang, menjalar, akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang.
Daun tunggal, duduk, dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga
dalam garis spiral. Helai daun berbentuk pita, tipis, licin, ujung runcing,
tepi rata, bertulang sejajar, panjang 40 – 80 cm, lebar 3 – 5 cm, berduri
tempel pada ibu tulang daun permukaan bawah bagian ujung-ujungnya, warna hijau.
Bunga majemuk, bentuk bongkol, warnanya putih. Buahnya buah batu, menggantung,
bentuk bola, diameter 4 – 7,5 cm, dinding buah berambut, warnanya jingga.
Pandan wangi selain sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku
pembuatan minyak wangi. Daunnya harum kalau diremas atau diiris-iris, sering
digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi dan pemberi warna hijau pada masakan
atau penganan. Irisan daun pandan muda dicampur bunga mawar, melati, cempaka
dan kenanga, sering diselipkan di sanggul supaya rambut menjadi harum, atau
diletakkan di antara pakaian dalam lemari. Daun pandan yang diiris kecil-kecil
juga digunakan untuk campuran bunga rampai atau bunga tujuh rupa. Perbanyakan
dengan pemisahan tunas-tunas muda, yang tumbuh di antara akar-akarnya.
Pandan
wangi (atau biasa disebut pandan saja) adalah jenis tumbuhan monokotil dari
famili Pandanaceae yang memiliki daun
beraroma wangi yang khas. Daunnya merupakan komponen penting dalam tradisi
masakan Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Tumbuhan
ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan yang
teduh. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini bila
telah cukup besar. Daunnya memanjang seperti daun palem dan tersusun secara
roset yang rapat, panjangnya dapat mencapai 60cm. Beberapa varietas memiliki
tepi daun yang bergerigi.
Daun
tumbuhan merupakan komponen cukup penting dalam tradisi boga Indonesia dan
negara-negara Asia Tenggara lainnya sebagai pewangi makanan karena aroma yang
dihasilkannya. Daun pandan biasa dipakai dalam pembuatan kue atau masakan lain
seperti kolak dan bubur kacang hijau. Sewaktu menanak nasi, daun pandan juga
kerap diletakkan di sela-sela nasi dengan maksud supaya nasi menjadi beraroma
harum.
Aroma
harum yang khas ini terasa kuat ketika daunnya masih cukup segar atau agak
kering. Selain sebagai pengharum kue, daun pandan juga dipakai sebagai sumber
warna hijau bagi makanan (selain daun suji), sebagai komponen hiasan penyajian
makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di pesta perkawinan
(dironce) untuk mengharumkan ruangan.
Klasifikasi ilmiah pandan dan nama ilmiah pandan adalah :
Kingdom:
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom:
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi:
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas:
Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Sub
Kelas: Arecidae
Ordo:
Pandanales
Famili:
Pandanaceae
Genus:
Pandanus
Spesies:
Pandanus
amaryllifolius Roxb.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=935
http://tanamanobattradisionalku.wordpress.com/2012/05/12/daun-pandan-wangi-mengobati-lemah-saraf/
ftp://komo.padinet.com/free/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku3/3-089.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Pandan_wangi
http://alltheplants3.blogspot.com/2010/07/pandanus-odorus-pandan-wangi.html
Thanks for info, sangat bermanfaat bagi saya https://bit.ly/2Kot9Sj
BalasHapus