Bioma Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah bioma yang paling rumit di bumi dari segi struktur dan keragaman spesiesnya. Hutan hujan tropis memiliki tingkat keragaman hayati yang tinggi.
Hutan hujan tropis adalah hutan dengan pohon-pohon yang menjulang. Pohon-pohon ini memiliki kanopi, yaitu lapisan-lapisan cabang pohon beserta daunnya yang terbentuk oleh rapatnya pepohonan.


Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis


Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis

Lingkungan hutan hujan tropis menyediakan kondisi pertumbuhan yang optimal berupa curah hujan melimpah dan kehangatan sepanjang tahun. Pada hutan hujan tropis matahari bersinar sangat kuat dan dengan kuantitas waktu yang sama setiap hari sepanjang tahun, menjadikan iklim hangat dan stabil. Hutan hujan tropis bercirikan suhu rata-rata 25 c dan curah hujan rata-rata 2.000 – 4.000 mm per tahun.

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan memiliki begitu banyak tanaman dan hewan. Lebih dari 50% tanaman dan hewan di bumi hidup di sini. Hal tersebut dikarenakan besarnya jumlah energi yang tersimpan di hutan ini. Melimpahnya sinar matahari diubah menjadi energi oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Energi ini tersimpan pada tumbuhan kemudian dikonsumsi oleh hewan. Selain itu, hutan hujan tropis berstruktur kanopi, memungkinkan tersedianya banyak tempat bagi tanaman untuk tumbuh dan tempat hidup bagi hewan. Kanopi menyediakan sumber-sumber makanan baru, perlindungan, dan tempat bersembunyi. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai farmasi terbesar di dunia karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis secara sederhana adalah hutan hujan di daerah tropis. Hutan ini dapat dijumpai di sekitar ekuator dari 23,5 LU hingga 23,5 LS yaitu daerah antara Cancer Tropis dan Capricorn Tropis. Hutan ini dapat ditemukan di Asia (Indonesia), Australia, Afrika (Kongo), Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan (Bolivia, Venezuela, Kolombia, Brazil, Suriname, Peru), Papua Nugini, pulau-pulau di samudera Pasifik, kepulauan Karibia, dan pulau-pulau Samudera Hindia.





Distribusi Hutan Hujan Tropis
Distribusi Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis memiliki empat lapisan utama. Masing-masing lapisan merupakan tempat hidup tanaman dan hewan yang berbeda yang telah beradaptasi untuk hidup di wilayah tersebut. Lapisan ini telah diidentifikasi sebagai tajuk kanopi (emergent), kanopi atas (upper canopy), bawah kanopi (understory), dan lantai hutan (forest floor).
Tajuk Kanopi (emergent) berada di ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan tanah, tajuk ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Tajuk pohon hutan hujan tropis rapat oleh cabang dan daun. Hal ini menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus hingga ke lantai hutan. Di tajuk ini juga dijumpai tumbuh-tumbuhan yang memanjat, menggantung, dan menempel pada dahan-dahan pohon semisal rotan, anggrek, dan jenis paku-pakuan. Elang, kupu-kupu, kelelawar dan monyet tertentu mendiami lapisan ini.
Kanopi atas (upper canopy), memiliki ketinggian antara 24–36 m memungkinkan cahaya mudah diperoleh di bagian atas lapisan ini, tetapi mengurangi cahaya ke bagian bawah. Sebagian besar hewan hutan hujan hidup di kanopi atas. Burung, serangga, kelelawar dan primata tertentu mendiami lapisan ini. Di bagian ini tersedia begitu banyak makanan (buah dan dedaunan) menyebabkan beberapa hewan tidak pernah turun ke lantai hutan. Kanopi, berdasarkan penelitian, adalah rumah bagi 50 persen dari semua spesies tanaman.
Bawah kanopi (understory) adalah terletak antara kanopi dan lantai hutan, terdiri dari pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan. Bawah kanopi merupakan rumah bagi sejumlah besar serangga, burung, ular dan kadal, serta predator seperti jaguar, boa dan macan tutul.
Lantai hutan (forest floor) biasanya benar-benar terhalang dari cahaya. Jenis-jenis tumbuhan yang hidup adalah yang toleran terhadap naungan. Di lantai hutan tumbuh jenis liana yang melilit dan mengait cabang untuk mencapai tajuk kanopi. Jenis kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang, jamur, dan organisme pengurai (decomposer: rayap, cacing tanah) hidup dan berkembang. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Panas dan kelembaban membantu untuk memecah organisme yang mati. Bahan organik hasil penguraian kemudian dengan cepat diserap oleh akar pohon.

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis



Flora
Udara di bawah kanopi hampir selalu lembab. Pohon-pohon mengeluarkan air melalui pori-pori daun (stomata). Proses penguapan ini disebut transpirasi. penguapan ini menyebabkan setengah dari curah hujan di hutan hujan.
Tanaman hutan hujan melakukan banyak adaptasi terhadap lingkungan. Dengan curah hujan yang tinggi, tanaman beradaptasi untuk meloloskan air dari daun mereka dengan cepat sehingga cabang tanaman tidak terbebani. Banyak tanaman memiliki ujung tetes dan alur daun, dan beberapa daun memiliki lapisan berminyak untuk menumpahkan air. Daun-daun yang lebar digunakan untuk menyerap sinar matahari sebanyak mungkin. Beberapa pohon memiliki tangkai daun yang berubah seiring dengan pergerakan matahari sehingga mereka selalu menyerap cahaya dalam jumlah maksimum. Daun di atas kanopi berciri hijau gelap, kecil dan kasar untuk mengurangi kehilangan air di bawah sinar matahari yang kuat. Beberapa pohon menumbuhkan daun yang lebar pada tingkat yang lebih rendah dan menumbuhkan daun kecil di kanopi atas. Tanaman lain tumbuh di atas kanopi untuk mendapatkan sinar matahari. Tanaman tersebut adalah epifit seperti anggrek dan bromeliad.
Lebih dari 2.500 spesies tanaman merambat tumbuh di hutan hujan. Liana tumbuh dari semak kecil yang tumbuh di lantai hutan, ia menumbuhkan sulur untuk menggapai pohon dan mencapai sinar matahari di atas kanopi. Tanaman merambat tumbuh dari satu pohon ke pohon lain dan membentuk 40% dari daun kanopi. Rotan anggur memiliki duri di bagian bawah daunnya yang menunjuk ke belakang sebagai pegangan anakan pohon.
Tidak ada spesies dominan di hutan hujan tropis. Pohon dari spesies yang sama sangat jarang ditemukan tumbuh berdekatan. Keragaman hayati dan pemisahan spesies mencegah kontaminasi massal dan kematian dari penyakit atau karena pertumbuhan serangga. Keanekaragaman hayati juga menjamin bahwa akan ada cukup serbuk sari untuk mengurus kebutuhan setiap spesies. Hewan tergantung pada bunga-buah tanaman sebagai pasokan makanan sepanjang tahun.

Fauna
Kehidupan fauna sangat beragam. Hewan-hewan penghuni hutan hujan tropis berupa mamalia, burung, reptil, amfibi, dan serangga. Karakteristik hewan ini adalah memiliki warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan ketergantungan pada buah-buahan.
Hewan-hewan yang hidup di hutan hujan tropis diantaranya adalah Kupu-kupu, Kumbang, Kupu-kupu Sayap Bening, Capung, Kupu-kupu Burung Hantu, Ulat Kaki Seribu, Belalang Sembah, Lutung Gading, Monyet, Gorilla, Lemur, Kera, Orangutan, Macan, Ocelot, Kerbau, Babi Rusa, Kelelawar, Kapibara, Rakun, Gajah, Pemakan Semut Raksasa, Berang-Berang Sungai, Tapir Malaya, Badak, Tapir, Babi Hutan, Beo Abu-Abu Afrika, Enggang, Nuri Hitam, Kasuari Gelambir Ganda, Kasuari Leher Emas, Bangau Bluwok, Motmot, Merpati Nicobar, Beo, Merak, Nuri Pelangi, Nuri Merah, Enggang Badak, Scarlet Ibis, Scarlet Macaw, Swainson's Toucan, Toucan, Kakaktua Kuning, Kadal, Anole, Bunglon, Iguana Fiji, Tokek Mata Hijau, Iguana, Bunglon Daun, Leaf-Tailed Gecko, Biawak Rawa, Biawak Air, Ular, Boa Constrictor, Piton Pohon Hijau, Buaya, Caiman/Alligator, Katak, Blue Poison Dart Frog, Giant Monkey Frog, Green Poison Dart Frog, Katak Emas Panama, Katak Tomat, Ikan Angelfish, Neon Tetras, Discus, lele, Danios, Gurame, ikan adu.


Fauna Hutan Hujan Tropis
Fauna Hutan Hujan Tropis 


Deforestasi
Wilayah hutan hujan makin berkurang karena dibuka, ditebangi, dan dimusnahkan. Tanaman dan hewan yang hidup di hutan-hutan ini, harus mencari tempat tinggal baru atau menghadapi kepunahan.
Manusia adalah penyebab utama hilangnya hutan. Manusia menebangi hutan hujan untuk mengambil kayu untuk bangunan, bahan dasar kertas dan kayu untuk membuat api. Manusia membuka hutan sebagai lahan pertanian. Hutan juga dibuka sebagai tempat untuk tinggal. Selain itu hutan dibuka dengan alasan pembangunan.

Deforestasi
Deforestasi
Deforestasi
Deforestasi

Manfaat Hutan Hujan
Hutan hujan sangat penting bagi ekosistem global. Hutan hujan menyediakan rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan termasuk diantaranya spesies yang terancam punah. Saat hutan ditebangi, banyak spesies yang harus menghadapi kepunahan.
Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan membuat hujan dan mengatur suhu. Hutan hujan membantu menjaga peredaran air. Jika hutan hujan ditebangi, uap air yang masuk ke atmosfer akan semakin berkurang, dan hujan yang diturunkan pun turut berkurang, hal ini bisa menyebabkan kekeringan.
Akar-akar dari pepohonan dan vegetasi hutan hujan membantu menahan tanah. Saat pepohonan ditebangi, tak akan ada lagi penahan apapun yang melindungi permukaan tanah dan tanah pun akan cepat terbawa hanyut oleh air hujan. Hal ini menyebabkan banjir dan erosi.
Hutan adalah sumber makanan dan obat. Hutan juga sumber kehidupan suku asli.

Perbaikan
Hutan hujan saat ini semakin menyusut.  Setiap orang harus bekerja bersama dalam rangka menjaga hutan hujan dan kehidupan alam liarnya. Sehingga hutan hujan dapat bertahan agar anak-anak kita dapat menghargai dan menikmatinya.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan hutan hujan.
  • Memberitahu orang lain mengenai pentingnya lingkungan dan bagaimana cara membantu menyelamatkan hutan hujan.
  • Memperbaiki ekosistem dengan menanam pepohonan di wilayah dimana hutan telah ditebang.
  • Menganjurkan orang lain untuk hidup dengan cara yang tidak merusak lingkungan.
  • Mengalokasikan tempat perlindungan hutan hujan dan alam liarnya.
  • Mendukung perusahaan-perusahaan yang mematuhi peraturan yang meminimalkan kerusakan terhadap lingkungan.

Hal-hal yang dapat kita lakukan di rumah untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
  • Matikan lampu saat tidak dibutuhkan. Saat bola lampu perlu diganti, gantilah dengan lampu hemat energi
  • Jangan boros air
  • Daur ulang
  • Kendarai mobil hemat bensin dan matikan AC yang tidak perlu.
Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan hutan hujan:
  • Jangan membeli produk yang dibuat dari kulit hewan.
  • Jangan membeli hewan peliharaan langka yang ditangkap dari hutan.
  • Beli kertas daur ulang.
  • Jangan membeli produk kayu dari Indonesia, Malaysia, Brazil, atau Afrika kecuali kita tahu kayu-kayu tersebut berasal dari suplier ramah lingkungan. Cara mudah untuk mengetahui apakah kayu tersebut aman bagi hutan hujan adalah bila memiliki label sertifikasi. Sebagai contoh label sertifikasi adalah "FSC-certified" yang berarti kayu tersebut berasal dari hutan yang diatur secara berkepanjangan.
  • Belajar lebih banyak mengenai hutan hujan serta tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya.
  • Ceritakan pada teman dan orang tua tentang pentingnya hutan hujan.
Video berikut ini menceritakan kehidupan di hutan hujan tropis, jangan lupa keraskan speakernya, selamat menonton.



Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Rainforest
http://www.blueplanetbiomes.org/rainforest.htm
http://indonesia.mongabay.com/rainforests
http://www.youtube.com

Bioma dan Ekosistem


Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Suatu bioma terdiri dari beberapa ekosistem yang mirip satu sama lain. Ekosistem seringkali jauh lebih kecil daripada bioma, Ekosistem memiliki ukuran yang bervariasi.

tipe bioma
Pembagian bioma-bioma di bumi berupa daerah-daerah yang mirip dari segi  iklim, geografi, tanaman, hewan, dan lainnya.


Pembagian Bioma

Berikut ini adalah pembagian bioma secara umum:
Bioma tundra
Bioma taiga
Bioma gurun
Bioma padang rumput
Bioma hutan gugur
Bioma hutan hujan tropis
Bioma lautan 



Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dan hal-hal tak hidup di tempat tertentu. Dalam ekosistem, tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya bergantung satu sama lain juga bergantung pada lingkungan fisik – misalnya tanah, air, udara, cahaya, nutrisi dan lain-lain.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.

Dalam suatu ekosistem terdapat beberapa spesies yang hidup di tempat yang sama. Masing-masing spesies ini memiliki peranan sendiri dalam ekosistem. Peran untuk satu spesies mungkin untuk hidup di pohon dan memakan buahnya, sementara peran untuk spesies lain mungkin untuk berburu binatang kecil. Sebagai pohon, peranannya mungkin untuk tumbuh tinggi dan membuat makanan dengan energi matahari melalui proses fotosintesis. Jika terdapat peranan yang mirip dari dua spesies, mereka mungkin bersaing untuk makanan atau penguasaan wilayah.

Kadang-kadang, karena sebab tertentu, ekosistem keluar dari keseimbangan. Misalnya jika terjadi hujan yang terlalu deras dan lama akan meningkatkan populasi jenis burung tertentu. Hal tersebut terjadi karena peningkatan jumlah air mengakibatkan beberapa spesies makanan burung dalam ekosistem keluar bermunculan. Burung-burung tersebut mungkin memanfaatkan kesempatan untuk mengambil makanan atau sumber daya lainnya dari spesies tersebut.

Ekosistem alami terkadang akan kembali ke dalam keseimbangan. Saat ini, tindakan manusia memiliki dampak besar pada ekosistem di seluruh dunia. Pendirian bangunan dan jalan, perambahan hutan, perburuan, penangkapan ikan dan pertanian, semua berdampak pada ekosistem. Begitu juga polusi di darat, polusi udara, polusi air menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem.




Komponen-komponen pembentuk ekosistem 

ekosistem
ekosistem

Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:

Suhu.
Air.
Garam.
Cahaya matahari.
Tanah dan batu.
Iklim.

Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Autotrof / Produsen
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.


Tipe-tipe Ekosistem

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.

Akuatik (air)
Ekosistem sungai
Ekosistem air tawar.
Ekosistem air laut.
Ekosistem estuari.
Ekosistem pantai.
Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem laut dalam.
Ekosistem lamun.

Terestrial (darat)
Ekosistem Hutan hujan tropis.
Ekosistem Sabana.
Ekosistem Padang rumput.
Ekosistem Gurun.
Ekosistem Hutan gugur.
Ekosistem Taiga.
Ekosistem Tundra.
Ekosistem Karst (batu gamping /gua).

Buatan
Ekosistem Bendungan
Ekosistem Hutan tanaman produksi
Ekosistem Agroekosistem
Ekosistem Perkebunan sawit
Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
Ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota 

Mengenal Biosfer


Individu adalah suatu organisme tunggal. 
individu
individu
 Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. 


populasi
populasi

 Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.





Komunitas

Ekosistem adalah interaksi komunitas dan lingkungannya. Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.

ekosistem

Ekologi adalah sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi berkembang menjadi ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem.
Habitat adalah lingkungan tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Bioma merupakan kumpulan dari ekosistem yang dipengaruhi oleh perbedaan iklim dan ketinggian sehingga menciptakan karakter lingkungan yang khas. 

bioma
macam bioma
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.

biosfer
biosfer
biosfer


Hewan paling langka di Indonesia


Habitat alami hewan semakin rusak. Hal ini disebabkan sejumlah ancaman mulai dari kerusakan hutan hingga perdagangan hewan illegal. Dampak berikutnya menempatkan hewan-hewan berikut ini dalam kondisi sangat mencemaskan akan segera punah.
Daftar di bawah ini merupakan hewan yang paling langka di Indonesia. Hewan-hewan ini diberi status Critically Endangered (status terancam dalam kondisi kritis) pada status konservasi UICN Redlist (daftar status kelangkaan suatu spesies).




1. Adrianichthys kruyti (Duck-billed Buntingi). Ikan endemik danau Poso, Sulawesi.
2. Ailurops melanotis (Talaud Bear Cuscus; Kuskus Beruang Talaud). Hewan langka ini endemik pulau Salibabu (Kepulauan Talaud) dan Sangihe di Sulawesi Utara.
3. Anoxypristis cuspidata (Knifetooth Sawfish; Ikan Hiu Todak).
4. Axis kuhlii (Bawean Deer; Rusa Bawean). Hewan langka dan endemik pulau Bawean, Jawa Timur dengan populasi antara 250-300 ekor (2006).
5. Balaenoptera musculus ssp. intermedia (Antarctic Blue Whale; Paus Biru)
6. Batagur baska (Four-toed Terrapin; Tuntong). Spesies kura-kura yang tersebar di Bangladesh, Kambodia, India, Malaysia, dan Indonesia (Sumatera).
7. Batagur borneoensis (Three-striped Batagur; Tuntong Laut). Spesies kura-kura langka yang tersebar di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
8. Betta miniopinna. Ikan air tawar endemik Indonesia dari famili Osphronemidae.
9. Betta spilotogena. Ikan air tawar endemik Indonesia dari famili Osphronemidae.
10. Bunomys coelestis (Lampobatang Bunomys; Tikus Bukit Surgawi). Endemik Sulawesi.
11. Cacatua sulphurea (Yellow-crested Cockatoo; Kakatua Kecil Jambul Kuning). Populasi sekitar 7.000 ekor.
12. Carcharhinus hemiodon (Pondicherry Shark; Hiu Pondicherry).
13. Carpococcyx viridis (Sumatran Ground-cuckoo; Tokhtor Sumatera).
14. Charmosyna toxopei (Blue-fronted Lorikeet; Perkici Buru). Burung parrot langka endemik pulau Buru, Maluku.
15. Chelodina mccordi (Roti Island Snake-necked Turtle; Kura-kura Rote).
16. Chilatherina sentaniensis (Sentani Rainbowfish). Ikan air tawar endemik Papua.
17. Cissa thalassina (Javan Green Magpie;Ekek-Geling Jawa). Diperkirakan tinggal 249 individu
18. Colluricincla sanghirensis (Sangihe Shrike-thrush; Anis Betet Sangihe). Burung endemik Sangihe
19. Columba argentina (Silvery Wood-Pigeon; Merpati Hutan Perak).
20. Corvus unicolor (Banggai Crow; Gagak Banggai). Burung langka endemik Sulawesi.
21. Crocodylus siamensis (Siamese Crocodile; Buaya Siam).
22. Cyornis ruckii (Rueck’s Blue-Flycatcher; Burung Sikatan Aceh)
23. Dendrolagus mayri (Wondiwoi Tree-kangaroo; Kanguru Pohon Wondiwoi).
24. Dermochelys coriacea (Leatherback; Penyu Belimbing)
25. Dicerorhinus sumatrensis (Sumatran Rhinoceros; Badak Sumatera). Populasi sekitar 200 ekor.
26. Duttaphrynus sumatranus (Suamtera Toad; Kodok Sumatera)
27. Elephas maximus ssp. sumatranus (Sumatran Elephant; Gajah Sumatera)
28. Encheloclarias kelioides (sejenis catfish)
29. Eretmochelys imbricata (Hawksbill Turtle; Penyu Sisik)
30. Eutrichomyias rowleyi (Cerulean Paradise-Flycatcher; Burung Seriwang Sangihe)
31. Fregata andrewsi (Christmas Island Frigatebird; Burung Cikalang Christmas)
32. Latimeria chalumnae (Coelacanth; Ikan Raja Laut)
33. Leptophryne cruentata (Bleeding Toad; Katak Api)
34. Leucocephalon yuwonoi (Sulawesi Forest Turtle; Kura-kura Hutan Sulawesi. Populasi sekitar 250 ekor.
35. Leucopsar rothschildi (Bali Starling; Jalak Bali)
36. Macaca nigra (Celebes Crested Macaque; Beruk Hitam Sulawesi). Populasi sekitar 100.000 ekor (1998).
37. Macaca pagensis (Pagai Island Macaque; Beruk Mentawai). Populasi 2.100-3.700 ekor (2004).
38. Melomys fraterculus (Manusela Melomys; Tikus Seram)
39. Millepora boschmai (Fire Coral; Karang Api)
40. Monarcha boanensis (Black-chinned Monarch; Burung Kehicap Boano)
41. Nisaetus floris (Flores Hawk-Eagle; Elang Flores). Populasi 250 ekor (IUCN, 2005)
42. Otus siaoensis (Siau Scops-owl; Burung Celepuk Siau)
43. Pandaka pygmaea (Dwarf Pygmy Goby)
44. Panthera tigris ssp. sumatrae (Sumatran Tiger; Harimau Sumatera)
45. Philautus jacobsoni (Kodok Pohon Ungaran)
46. Pongo abelii (Sumatran Orangutan; Orangutan Sumatera). Populasi 6.500 ekor (2007).
47. Presbytis chrysomelas ssp. cruciger (Tricolored Langur: Surili)
48. Pristis microdon (Largetooth Sawfish; Hiu Gergaji Air Tawar)
49. Pristis zijsron (Narrowsnout Sawfish; Ikan Todak Sisir Panjang)
50. Protosticta gracilis (sejenis capung)
51. Protosticta rozendalorum (sejenis capung)
52. Pseudibis davisoni (White-shouldered Ibis; Burung Ibis Karau)
53. Pteropus aruensis (Aru Flying Fox; Kalong Pulau Aru)
54. Rhinoceros sondaicus (Javan Rhinoceros; Badak Jawa). Populasi 35-50 ekor.
55. Simias concolor (Pig-tailed Langur; Simpei Ekor Babi; Simakobu). Populasi 6.700 17.300 ekor (IUCN, 2006)
56. Spilocuscus rufoniger (Black-spotted Cuscus; Kuskus Tutul Hitam)
57. Spilocuscus wilsoni (Blue-eyed Spotted Cuscus; Kuskus Tutul Biak)
58. Sterna bernsteini (Chinese Crested Tern; Burung Camar China Berjambul)
59. Sturnus melanopterus (Black-winged Starling; Jalak Putih). Populasi antara 1.000 2.499 ekor (BirdLife, 2001).
60. Tarsius tumpara (Siau Island Tarsier; Tarsius Siau). Populasi 1.300 ekor (2009).
61. Thunnus maccoyii (Southern Bluefin Tuna; Tuna Tatihu)
62. Tylomelania kruimeli (Ikan endemik danau Mahalona, Sulawesi)
63. Urolophus javanicus (Java Stingaree; sejenis ikan Pari)
64. Uromys boeadii (Biak Giant Rat; Tikus Besar Biak)
65. Uromys emmae (Emmas Giant Rat; Tikus Besar Pulau Owi)
66. Vanellus macropterus (Javan Lapwing; Burung Trulek Jawa)
67. Weberogobius amadi (Poso Bungu; Ikan Gobi Poso)
68. Xenopoecilus poptae (Poptas Buntingi). Ikan endemik danau Poso, Sulawesi.
69. Zaglossus attenboroughi (Sir Davids Long-beaked Echidna; Ekidna Mocong Panjang Sir Davis). 
70. Zaglossus bartoni (Eastern Long-beaked Echidna; Ekidna Moncong Panjang Timur)
71. Zaglossus bruijnii (Western Long-beaked Echidna; Ekidna Moncong Panjang Barat)
72. Zosterops nehrkorni (Sangihe White-eye; Burung Kacamata Sangihe)

Ayo selamatkan keberadaan hewan-hewan paling langka di Indonesia ini. Kita semua bisa berpartisipasi, apa yang bisa kita lakukan adalah tidak merusak habitat hewan langka tersebut, mendukung program konservasi dan berpartisipasi dalam memperbaiki lingkungan alami hewan langka yang telah rusak. Semangat!

Predator berburu mangsa


Pemangsa atau predator adalah sejenis hewan yang memburu, menangkap, dan memakan hewan lain. Hewan yang diburu pemangsa disebut mangsa.

Pemangsa biasanya karnivora (pemakan daging) atau omnivora (pemakan tanaman dan hewan lain). Pemangsa akan memburu hewan lain untuk dimakan.

Pemangsa biasanya lebih besar daripada mangsa. Umumnya pemangsa mempunyai gigi dan cakar yang tajam, penglihatan yang baik, bergerak cepat dan kadang memiliki bisa.

Harimau berburu mangsa


-->
Tinggalkan pesan untuk permintaan pencarian topik.