Makanan hewan


Setiap organisme hidup memerlukan makanan, tidak terkecuali hewan. Makanan yang tepat untuk tiap spesies yang berbeda sangat tergantung pada jenis hewan dan daerah di mana hewan tersebut hidup.

Hewan harus makan organisme hidup (tumbuhan dan hewan) lainnya untuk bertahan hidup, serta memiliki akses terhadap air. Kebanyakan hewan telah beradaptasi dengan lingkungannya. Unta misalnya, menghuni gurun yang kering di mana hanya ada sedikit air, unta memiliki kemampuan untuk menyimpan sejumlah besar air dalam tubuh mereka.

Makanan tiap-tiap spesies hewan sangat bervariasi. Berdasarkan jenis makanannya, hewan biasanya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu herbivora, omnivora dan karnivora.

Herbivora
Hewan herbivora adalah vegetarian artinya hewan ini hanya memakan tanaman. Beberapa jenis hewan tidak bisa memakan tanaman karena sistem pencernaan yang tidak mendukung. Hewan herbivora telah diberi kemampuan untuk dapat mengkonsumsi dan mencerna sejumlah besar tanaman, beberapa hewan herbivora bahkan memiliki lebih dari satu perut. Hewan herbivora contohnya Gajah, kelinci, dan rusa.

Omnivora
Hewan yang dikatakan omnivora, adalah hewan yang makan apapun dari tanaman dan hewan lainnya. Beruang, lemur, rakun dan kebanyakan burung adalah hewan omnivora.

Karnivora
Hewan karnivora adalah pemakan daging, yang berarti bahwa mereka hanya memakan hewan lain untuk mendapatkan nutrisi. Karnivora biasanya memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat, yang dibutuhkan untuk menangkap dan memakan mangsanya. Singa, buaya, hiu, berang-berang, dan musang merupakan hewan karnivora.

Rantai Makanan
Semua hewan, pada akhirnya merupakan sumber makanan bagi hewan lain. Tiap-tiap hewan terhubung satu sama lain melalui rantai makanan. Hewan-hewan dalam rantai makanan biasanya terdiri dari 5 atau 6 jenis hewan.



Rantai makanan diawali oleh tanaman yang dikenal sebagai produsen. Produsen dalam rantai makanan memperoleh energi yang dibutuhkan dari matahari dan merupakan satu-satunya anggota dalam rantai makanan yang tidak mengkonsumsi bahan organik. Produsen dikonsumsi oleh herbivora yang dikenal sebagai konsumen utama. Herbivora kemudian dikonsumsi oleh konsumen sekunder yaitu hewan omnivora. Mamalia kecil hewan omnivora dikonsumsi oleh konsumen tersier, biasanya karnivora kecil, Konsumen tersier juga kadang dimakan oleh karnivora besar yang akan menjadi konsumen kuaterner.

Rantai makanan berbeda satu sama lain di seluruh dunia, dan sangat tergantung pada habitat dan spesies yang tinggal di sana. Rantai makanan bagi hewan laut bekerja dengan cara yang mirip, produsen dalam rantai makanan di laut biasanya tanaman air dan fitoplankton.

sumber:

https://sites.google.com/site/earthscienceinmaine/ecosystems

Tingkah laku hewan


Komunikasi
Bagi sebagian besar spesies hewan, menjaga hubungan dekat dengan sesama spesies penting untuk kelangsungan hidup mereka. Hewan berkomunikasi antara satu sama lain karena berbagai alasan diantaranya dalam rangka berburu untuk makanan, memperingatkan anggota lain dari bahaya yang mendekat dan untuk menarik pasangan. Masing-masing spesies menggunakan metode yang berbeda untuk berkomunikasi, misalnya kadal berkomunikasi menggunakan gerakan mata, bahasa tubuh, suara, dan gerakan tangan. Cacing cahaya betina bahkan menggunakan cahaya ekor mereka untuk membiarkan pejantan tahu di mana mereka berada. Komunikasi hewan dapat dengan mudah diidentifikasi di seluruh dunia. Suara-suara seperti siulan, celetuk, jeritan, lolongan, dan deritan sangat umum di seluruh habitat di bumi.

Insting/Naluri
Naluri pada hewan adalah sesuatu yang berurat berakar pada hewan semenjak masa perkembangan bahkan sebelum hewan tersebut lahir. Naluri dianggap turun-temurun, diwariskan dari sang induk yang memungkinkan bayi hewan secara naluriah tahu bagaimana untuk mendapatkan makanan dari induk mereka. Meski perilaku naluriah adalah perilaku pada tingkat yang sangat dasar, tanpa naluri alami banyak hewan yang tidak akan bertahan. Bayi burung tidak akan tahu bagaimana untuk mendapatkan makanan dari ibu mereka dan berang-berang tidak akan tahu bagaimana membangun sebuah bendungan. Kebanyakan hewan mengandalkan naluri untuk merasakan bahaya yang mendekat atau ketika mencari pasangan.

Kecerdasan
Kecerdasan dalam bentuk sederhana adalah kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan tiga hal yaitu setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, sebanyak hewan sanggup mengingat dan tingkat komunikasi mereka. Meskipun manusia paling dominan di Bumi, tingkat kecerdasan manusia tidak jauh melampaui tingkat kecerdasan dari sejumlah hewan misalnya lumba-lumba dan kera. Banyak hewan yang bermigrasi jarak jauh setiap tahun, bagaimanapun harus tahu jalan mana yang akan mereka ambil, atau harus berenang ke arah mana, beberapa hewan benar-benar mengingat “landmark” atau tanda di darat untuk memastikan mereka berada di jalur yang benar. Kemampuan penyu untuk selalu menepi di tempat yang sama, di pantai yang sama, hingga saat ini masih misteri.

Strategi
Dalam rangka untuk bertahan hidup secara sukses dalam lingkungan mereka, hewan sering memiliki sejumlah cara dimana mereka melakukan hal-hal yang dikenal sebagai strategi. Hewan memiliki berbagai strategi yang digunakan untuk membela diri, berburu mangsa, beristirahat dan mencari pasangan. Strategi tersebut berbeda antara masing-masing spesies, tetapi juga bisa sangat berbeda dalam spesies yang sama. Banyak spesies hewan yang hidup bersama dalam kelompok, sering memiliki anggota (alpha) jantan dominan yang membela dan melindungi betina dan anak-anak mereka. Singa jantan misalnya, melindungi betina dan anaknya dari bahaya dengan mengintimidasi atau menyerang penyusup yang tidak diinginkan. Singa betina berperan berburu makanan, dan sering mengembangkan teknik yang cukup rumit untuk menangkap mangsa.

Kamuflase
Kemampuan untuk tidak terlihat di lingkungan sekitar sangat penting untuk kelangsungan hidup kebanyakan spesies hewan di seluruh dunia. Beberapa hewan memiliki warna yang mirip dengan lingkungan sehingga mereka dapat berbaur sepenuhnya contohnya gerbil di pasir. Hewan lainnya memiliki corak dan warna yang membuatnya beraktifitas tanpa terlihat. Seperti zebra yang berada di semak-semak, sulit untuk dilacak berkat garis-garis hitam di tubuhnya. Hewan lainnya seperti bunglon menunjukkan kemampuan adaptasi dengan lingkungan dengan cara berkamuflase mengubah warna dari warna coklat pada permukaan tanah, menjadi hijau dan biru ketika bersembunyi di dedaunan.

Migrasi
Hewan harus selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, agar bisa mendapatkan cukup makanan dan berkembang biak dengan sukses. Banyak hewan melakukan migrasi yang mengagumkan yang dapat berlangsung selama ribuan mil. Migrasi yang paling umum misalnya burung yang meninggalkan belahan bumi utara karena musim dingin, dan terbang ke iklim yang lebih hangat di selatan. Ketika musim dingin berakhir dan cuaca menjadi lebih hangat, burung-burung kembali ke utara. Beberapa spesies hewan misalnya wildebeest (kijang Afrika) bermigrasi mengikuti hujan Afrika, ikan Sarden bermigrasi mengikuti air arus dingin, dan karibu di Lingkaran Kutub Utara memulai migrasi darat terpanjang setiap musim panas dalam kelompok besar.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Ethology

Klasifikasi Hewan


Klasifikasi secara sederhana merupakan alat untuk memahami bagaimana keterkaitan semua organisme hidup. Dalam klasifikasi, mahkluk hidup-makhluk hidup dibagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda. Pada suatu kelompok hewan, semakin banyak kesamaan ciri dan keunikan dalam kelompok, semakin spesifik kelompok hewan tersebut.
Hewan-hewan diberi nama ilmiah sehingga masyarakat di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi tentang hewan yang dimaksud tanpa hambatan bahasa nasional masing-masing. Hewan dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berbeda, dimulai dengan kelompok besar yaitu Kingdom.

Klasifikasi Hewan
Klasifikasi Hewan

Kingdom
Tiap-tiap organisme hidup pertama kali dibagi menjadi beberapa kingdom yang berbeda. Ada lima kingdom yang berbeda untuk mengklasifikasikan kehidupan di Bumi, yaitu Animalia (Hewan), Plantae (Tanaman), Fungi (Jamur), Bakteria, dan Protista (organisme bersel tunggal).

Phylum (Filum/Divisi)
Kingdom Animalia dibagi menjadi 40 kelompok yang lebih kecil, yang dikenal sebagai filum. Dalam pembagian ini, hewan-hewan dikelompokkan berdasarkan ciri utama hewan tersebut. Hewan-hewan biasanya terbagi ke dalam salah satu dari lima filum yang berbeda yaitu filum Cnidaria (invertebrata), Chordata (vertebrata), Arthropoda, Moluska dan Echinodermata.

Kelas
Kelompok filum kemudian dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, yang dikenal sebagai kelas. Misalnya Filum Chordata (vertebrata) terpecah menjadi Kelas Mamalia, Actinopterygii (Ikan bertulang keras), Chondrichthyes (Ikan bertulang rawan), Aves (Burung), Amfibi dan Reptil.

Ordo (bangsa)
Setiap kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil lagi, yang dikenal sebagai ordo.  Kelas Mamalia contohnya, terbagi menjadi kelompok Ordo Carnivora, primata, Artiodactyla, dan Rodentia.

Famili
Dalam setiap orde, ada kerabat-kerabat hewan yang berbeda dimana hewan-hewan tersebut memiliki ciri yang sangat mirip. Misalnya Orde Carnivora terbagi ke dalam beberapa famili diantaranya famili  Felidae (Kerabat Kucing), Canidae (Kerabat Anjing), Ursidae (beruang), dan Mustelidae (Weasels).

Genus (Marga)
Tiap-tiap famili hewan kemudian dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dikenal sebagai genus. Genus masing-masing berisi hewan yang memiliki fitur yang sangat mirip dan sangat erat kaitannya. Sebagai contoh, famili Felidae (Kucing) terbagi menjadi genus Felis (Kucing kecil dan Kucing domestik), Panthera (Harimau, macan tutul, jaguar, dan singa) dan Puma (Panthers dan Cougars).

Spesies
Setiap spesies individu dalam genus dinamai sesuai ciri dan karakteristik individu tersebut. Nama-nama hewan tersebut dibuat dalam bahasa latin disepakati dan dipahami di seluruh dunia, terdiri dari dua kata. Kata pertama nama hewan diambil dari genus, dan nama kedua menunjukkan spesies tertentu.

Contoh
Harimau
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata (Vertebrata)
Kelas: Mamalia
Orde: Karnivora
Keluarga: Felidae
Genus: Panthera
Spesies: Panthera tigris  



sumber:
http://id.wikipedia.org
http://www.youtube.com

Bioma laut


Bioma laut adalah bioma terluas di dunia. Bioma ini mencakup hingga 70% dari permukaan bumi. Bioma ini meliputi lima samudera utama: Samudera Pasifik, Samudera Atlantik, Samudera Hindia, Samudera Arktik, dan Laut bagian Selatan.

Peta Laut
Peta Laut

Berdasarkan kedalamannya, bioma laut dibagi menjadi empat zona :
Zona Litoral atau Daerah Pasang Surut adalah daerah yang berbatasan langsung dengan daratan. Radiasi matahari, temperatur dan salinitas berpengaruh penting di daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.
Zona Neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.
Zona Batial atau Daerah Remang-remang Kedalamannya antara 200 - 2000 m, tidak ada produsen. Hewan berupa nekton.
Zona Abisal Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.

Pembagian Lautan
Pembagian Lautan

Berdasarkan intensitas cahayanya, bioma laut dibedakan menjadi tiga zona vertikal :
Lapisan atas disebut zona eufotik, Lapisan ini adalah wilayah di mana cahaya masih dapat menembus.
Lapisan berikutnya adalah zona disphotic. Daerah ini terlalu dalam untuk dicapai oleh cahaya. Cahaya di lapisan ini terlihat seperti senja di daratan.
Bagian terdalam dari laut disebut zona afotik, atau laut dalam. Suhu di lapisan ini sangat dingin, suasananya benar-benar gelap, dan rendah kandungan nutrisinya. Titik terdalam di lautan adalah Palung Mariana. Palung ini lebih panjang dari tinggi Gunung Everest! Kedalaman Palung Mariana adalah sekitar 36.200 kaki (10.000 meter).


Pembagian Lautan
Pembagian Lautan


Air laut rasanya asin. Kadar asin dari air laut disebut salinitas.
Air laut selalu bergerak. Air yang bergerak berada di permukaan, sekitar 400 meter di bagian atas laut. Air laut bergerak disebabkan oleh proses upwelling, yaitu proses yang membawa air dari laut dalam ke daerah dangkal, serta downwelling, proses yang mengirim air dari permukaan ke laut dalam.
Setiap hari air laut bergerak karena proses pasang surut. Siklus pasang surut paling mudah untuk diamati terjadi di muara. Gelombang laut adalah salah satu jenis pasang yang diciptakan oleh gaya gravitasi.
Bioma laut ini memiliki pengaruh besar pada iklim bumi. Laut berperan membentuk hujan untuk tanaman melalui penguapan, angin untuk membantu sirkulasi udara, dan mempengaruhi suhu pesisir.
Suhu air laut bervariasi tergantung pada lokasi. Suhu rata-rata dari semua lautan adalah sekitar 39 ° F (4 ° C). Lautan dekat daerah kutub lebih dingin daripada laut di dekat khatulistiwa. Air yang berada di bagian dalam jauh di laut lebih dingin daripada air yang berada di dekat permukaan laut. Beberapa hewan dan organisme hanya dapat bertahan hidup pada suhu tertentu. Beberapa lainnya mampu bertahan pada kisaran suhu ekstrim dan dapat hidup di tempat-tempat tergelap dalam laut.
  
Permukaan Laut

Bawah permukaan

Laut dangkal
Laut dangkal

terumbu karang


terumbu karang
terumbu karang

Lautan tidak sama di masing-masing wilayah. Ada banyak ekosistem yang berbeda dalam lautan tergantung pada banyak kondisi seperti suhu air, intensitas cahaya matahari, dan jumlah nutrisi.
Kehidupan di laut sangat beraneka ragam. Di laut terdapat makhluk terkecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Juga terdapat hewan terbesar seperti paus biru, yang panjangnya dapat mencapai 34 meter (110 kaki).
Ada beragam cara yang berbeda mengenai berlangsungnya kehidupan di laut. Beberapa hewan melakukan perjalanan yang sangat jauh melintasi lautan. Hewan lainnya tinggal di tempat yang sama di dasar laut seumur hidup mereka. Beberapa bersembunyi di bawah pasir sementara makhluk yang lain mengapung dekat permukaan.
Sinar matahari menerobos lapisan atas air laut sedalam kira-kira 200 meter (656 kaki). Hampir semua kehidupan laut (sekitar 90%) tinggal di lapisan ini. Di lapisan ini, fitoplankton, ganggang, dan tanaman seperti rumput laut membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis dan merupakan rantai makanan paling awal di laut.

Lebih dari 1 juta spesies tanaman dan hewan telah ditemukan di lautan, dan ilmuwan mengatakan mungkin ada sebanyak 9 juta spesies yang belum ditemukan.

Salah satu alasan kenapa laut sangat penting adalah karena keberadaan tumbuhan laut seperti ganggang. Melalui fotosintesis, tumbuhan laut dan ganggang menyediakan banyak pasokan oksigen dunia dan mengambil karbondioksida dalam jumlah besar. Penyerapan karbondioksida ini dapat menjadi alat yang berguna dalam mengurangi kerusakan akibat perubahan iklim.

Salah satu jenis ganggang laut adalah rumput laut. Rumput Laut sangat penting karena menyediakan tempat tinggal dan makanan bagi banyak makhluk laut. rumput laut juga digunakan oleh manusia untuk banyak produk, termasuk krim pasta gigi dan makanan. Rumput laut juga berfungsi sebagai penyangga dengan menyerap energi dari gelombang sebelum gelombang menghantam garis pantai, melindungi banyak pantai berpasir. Tanaman laut penting lainnnya adalah fitoplankton. Tanaman kecil ini berfungsi sebagai makanan untuk banyak makhluk laut dari yang terkecil hingga ikan paus. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa fitoplankton menyuplai hampir setengah dari oksigen bumi! Tumbuhan laut hidup di zona eufotik laut karena mereka membutuhkan energi dari matahari untuk fotosintesis.

Hutan rumput laut
Hutan rumput laut

Lautan bumi adalah rumah bagi sebagian besar keanekaragaman hayati planet ini. Di sini kita bisa menemukan beragam hewan seperti moluska, ikan, paus, krustasea, bakteri, jamur, anemon laut dan hewan lainnya. Hewan-hewan ini harus beradaptasi dengan situasi hidup yang unik di semua zona laut. Laut adalah tempat yang asin yang biasanya dingin. Sebagian besar hewan memiliki adaptasi khusus untuk menangani lingkungan yang sulit ini.


Hewan laut

Kebanyakan mamalia laut memiliki lemak untuk bertahan hidup dalam air yang dingin, berang-berang laut punya cara yang unik karena mereka tidak memiliki lemak. Mereka memiliki bulu lebih padat daripada mamalia lainnya, jumlahnya mencapai satu juta rambut per inci persegi. Kebanyakan orang memiliki sepuluh kali lebih sedikit dari itu di kepala mereka.
Laut juga mendukung bentuk kehidupan yang sangat besar. Paus biru adalah hewan terbesar di bumi. Hal ini berukuran mencapai lebih dari 100 kaki (30 meter). Paus biru berukuran sangat besar sehingga manusia bisa merangkak dalam arteri utama mereka, dan 20 orang bisa berdiri di lidah mereka!

paus biru
paus biru
 Hewan-hewan di laut dalam juga tinggal di lingkungan yang keras. Salah satu makhluk laut, anglerfish-ikan pemancing, menarik mangsanya dengan bakteri penghasil cahaya sebagai umpan. Ketika mangsa terpikat, anglerfish menangkap dengan mulutnya yang besar sebagai santapan.

anglerfish
anglerfish





















Manusia memanfaatkan laut sebagai sumber makanan, obat-obatan, minyak, dan sumber daya lainnya, dan sebagai tempat rekreasi. Permintaan sumber daya dari laut mengakibatkan rusaknya ekosistem dalam laut dan habisnya sumber daya tersebut.

ekosistem terumbu karang
Di seluruh dunia, praktek penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, termasuk penggunaan racun dan dinamit pada terumbu karang, penggunaan jaring di dasar laut, perburuan berlebihan spesies populer, dan memancing di daerah krisis reproduksi menyebabkan masalah bertambah buruk.


Polusi di laut
Polusi di laut
Polusi di laut
Polusi di laut

Polusi di laut
Polusi di laut

Polusi juga merugikan ekosistem laut. Polutan, seperti pupuk dan produk rumah tangga yang dibuang ke saluran pembuangan menuju sungai dan ke muara, dan akhirnya ke laut. Polutan ini sangat mengganggu ekosistem dan dapat menyebabkan kerusakan pada kehidupan laut. Tumpahan minyak juga merupakan sumber besar pencemaran di lautan.

Ada banyak hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk membantu melindungi laut. Daur ulang, pengolahan sampah rumah tangga yang bertanggung jawab, membeli makanan laut yang dipanen secara lestari untuk memastikan makhluk laut lain tidak terluka oleh aktifitas penangkapan ikan. Terakhir, belajar lebih banyak tentang laut. Dengan pengetahuan dan pemahaman, akan dapat membantu menyelamatkan lautan kita.

Bioma Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah bioma yang paling rumit di bumi dari segi struktur dan keragaman spesiesnya. Hutan hujan tropis memiliki tingkat keragaman hayati yang tinggi.
Hutan hujan tropis adalah hutan dengan pohon-pohon yang menjulang. Pohon-pohon ini memiliki kanopi, yaitu lapisan-lapisan cabang pohon beserta daunnya yang terbentuk oleh rapatnya pepohonan.


Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis


Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis

Lingkungan hutan hujan tropis menyediakan kondisi pertumbuhan yang optimal berupa curah hujan melimpah dan kehangatan sepanjang tahun. Pada hutan hujan tropis matahari bersinar sangat kuat dan dengan kuantitas waktu yang sama setiap hari sepanjang tahun, menjadikan iklim hangat dan stabil. Hutan hujan tropis bercirikan suhu rata-rata 25 c dan curah hujan rata-rata 2.000 – 4.000 mm per tahun.

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan memiliki begitu banyak tanaman dan hewan. Lebih dari 50% tanaman dan hewan di bumi hidup di sini. Hal tersebut dikarenakan besarnya jumlah energi yang tersimpan di hutan ini. Melimpahnya sinar matahari diubah menjadi energi oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Energi ini tersimpan pada tumbuhan kemudian dikonsumsi oleh hewan. Selain itu, hutan hujan tropis berstruktur kanopi, memungkinkan tersedianya banyak tempat bagi tanaman untuk tumbuh dan tempat hidup bagi hewan. Kanopi menyediakan sumber-sumber makanan baru, perlindungan, dan tempat bersembunyi. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai farmasi terbesar di dunia karena hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis secara sederhana adalah hutan hujan di daerah tropis. Hutan ini dapat dijumpai di sekitar ekuator dari 23,5 LU hingga 23,5 LS yaitu daerah antara Cancer Tropis dan Capricorn Tropis. Hutan ini dapat ditemukan di Asia (Indonesia), Australia, Afrika (Kongo), Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan (Bolivia, Venezuela, Kolombia, Brazil, Suriname, Peru), Papua Nugini, pulau-pulau di samudera Pasifik, kepulauan Karibia, dan pulau-pulau Samudera Hindia.





Distribusi Hutan Hujan Tropis
Distribusi Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis memiliki empat lapisan utama. Masing-masing lapisan merupakan tempat hidup tanaman dan hewan yang berbeda yang telah beradaptasi untuk hidup di wilayah tersebut. Lapisan ini telah diidentifikasi sebagai tajuk kanopi (emergent), kanopi atas (upper canopy), bawah kanopi (understory), dan lantai hutan (forest floor).
Tajuk Kanopi (emergent) berada di ketinggian lebih dari 30 m dari permukaan tanah, tajuk ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadang menggerombol, namun tak banyak. Tajuk pohon hutan hujan tropis rapat oleh cabang dan daun. Hal ini menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus hingga ke lantai hutan. Di tajuk ini juga dijumpai tumbuh-tumbuhan yang memanjat, menggantung, dan menempel pada dahan-dahan pohon semisal rotan, anggrek, dan jenis paku-pakuan. Elang, kupu-kupu, kelelawar dan monyet tertentu mendiami lapisan ini.
Kanopi atas (upper canopy), memiliki ketinggian antara 24–36 m memungkinkan cahaya mudah diperoleh di bagian atas lapisan ini, tetapi mengurangi cahaya ke bagian bawah. Sebagian besar hewan hutan hujan hidup di kanopi atas. Burung, serangga, kelelawar dan primata tertentu mendiami lapisan ini. Di bagian ini tersedia begitu banyak makanan (buah dan dedaunan) menyebabkan beberapa hewan tidak pernah turun ke lantai hutan. Kanopi, berdasarkan penelitian, adalah rumah bagi 50 persen dari semua spesies tanaman.
Bawah kanopi (understory) adalah terletak antara kanopi dan lantai hutan, terdiri dari pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya, atau jenis-jenis pohon yang tahan naungan. Bawah kanopi merupakan rumah bagi sejumlah besar serangga, burung, ular dan kadal, serta predator seperti jaguar, boa dan macan tutul.
Lantai hutan (forest floor) biasanya benar-benar terhalang dari cahaya. Jenis-jenis tumbuhan yang hidup adalah yang toleran terhadap naungan. Di lantai hutan tumbuh jenis liana yang melilit dan mengait cabang untuk mencapai tajuk kanopi. Jenis kehidupan yang tidak begitu memerlukan cahaya, seperti halnya aneka kapang, jamur, dan organisme pengurai (decomposer: rayap, cacing tanah) hidup dan berkembang. Dedaunan, buah-buahan, ranting, dan bahkan batang kayu yang rebah, segera menjadi busuk diuraikan oleh aneka organisme tadi. Panas dan kelembaban membantu untuk memecah organisme yang mati. Bahan organik hasil penguraian kemudian dengan cepat diserap oleh akar pohon.

Hutan Hujan Tropis
Hutan Hujan Tropis



Flora
Udara di bawah kanopi hampir selalu lembab. Pohon-pohon mengeluarkan air melalui pori-pori daun (stomata). Proses penguapan ini disebut transpirasi. penguapan ini menyebabkan setengah dari curah hujan di hutan hujan.
Tanaman hutan hujan melakukan banyak adaptasi terhadap lingkungan. Dengan curah hujan yang tinggi, tanaman beradaptasi untuk meloloskan air dari daun mereka dengan cepat sehingga cabang tanaman tidak terbebani. Banyak tanaman memiliki ujung tetes dan alur daun, dan beberapa daun memiliki lapisan berminyak untuk menumpahkan air. Daun-daun yang lebar digunakan untuk menyerap sinar matahari sebanyak mungkin. Beberapa pohon memiliki tangkai daun yang berubah seiring dengan pergerakan matahari sehingga mereka selalu menyerap cahaya dalam jumlah maksimum. Daun di atas kanopi berciri hijau gelap, kecil dan kasar untuk mengurangi kehilangan air di bawah sinar matahari yang kuat. Beberapa pohon menumbuhkan daun yang lebar pada tingkat yang lebih rendah dan menumbuhkan daun kecil di kanopi atas. Tanaman lain tumbuh di atas kanopi untuk mendapatkan sinar matahari. Tanaman tersebut adalah epifit seperti anggrek dan bromeliad.
Lebih dari 2.500 spesies tanaman merambat tumbuh di hutan hujan. Liana tumbuh dari semak kecil yang tumbuh di lantai hutan, ia menumbuhkan sulur untuk menggapai pohon dan mencapai sinar matahari di atas kanopi. Tanaman merambat tumbuh dari satu pohon ke pohon lain dan membentuk 40% dari daun kanopi. Rotan anggur memiliki duri di bagian bawah daunnya yang menunjuk ke belakang sebagai pegangan anakan pohon.
Tidak ada spesies dominan di hutan hujan tropis. Pohon dari spesies yang sama sangat jarang ditemukan tumbuh berdekatan. Keragaman hayati dan pemisahan spesies mencegah kontaminasi massal dan kematian dari penyakit atau karena pertumbuhan serangga. Keanekaragaman hayati juga menjamin bahwa akan ada cukup serbuk sari untuk mengurus kebutuhan setiap spesies. Hewan tergantung pada bunga-buah tanaman sebagai pasokan makanan sepanjang tahun.

Fauna
Kehidupan fauna sangat beragam. Hewan-hewan penghuni hutan hujan tropis berupa mamalia, burung, reptil, amfibi, dan serangga. Karakteristik hewan ini adalah memiliki warna-warna cerah dengan pola yang tajam, bersuara keras, dan ketergantungan pada buah-buahan.
Hewan-hewan yang hidup di hutan hujan tropis diantaranya adalah Kupu-kupu, Kumbang, Kupu-kupu Sayap Bening, Capung, Kupu-kupu Burung Hantu, Ulat Kaki Seribu, Belalang Sembah, Lutung Gading, Monyet, Gorilla, Lemur, Kera, Orangutan, Macan, Ocelot, Kerbau, Babi Rusa, Kelelawar, Kapibara, Rakun, Gajah, Pemakan Semut Raksasa, Berang-Berang Sungai, Tapir Malaya, Badak, Tapir, Babi Hutan, Beo Abu-Abu Afrika, Enggang, Nuri Hitam, Kasuari Gelambir Ganda, Kasuari Leher Emas, Bangau Bluwok, Motmot, Merpati Nicobar, Beo, Merak, Nuri Pelangi, Nuri Merah, Enggang Badak, Scarlet Ibis, Scarlet Macaw, Swainson's Toucan, Toucan, Kakaktua Kuning, Kadal, Anole, Bunglon, Iguana Fiji, Tokek Mata Hijau, Iguana, Bunglon Daun, Leaf-Tailed Gecko, Biawak Rawa, Biawak Air, Ular, Boa Constrictor, Piton Pohon Hijau, Buaya, Caiman/Alligator, Katak, Blue Poison Dart Frog, Giant Monkey Frog, Green Poison Dart Frog, Katak Emas Panama, Katak Tomat, Ikan Angelfish, Neon Tetras, Discus, lele, Danios, Gurame, ikan adu.


Fauna Hutan Hujan Tropis
Fauna Hutan Hujan Tropis 


Deforestasi
Wilayah hutan hujan makin berkurang karena dibuka, ditebangi, dan dimusnahkan. Tanaman dan hewan yang hidup di hutan-hutan ini, harus mencari tempat tinggal baru atau menghadapi kepunahan.
Manusia adalah penyebab utama hilangnya hutan. Manusia menebangi hutan hujan untuk mengambil kayu untuk bangunan, bahan dasar kertas dan kayu untuk membuat api. Manusia membuka hutan sebagai lahan pertanian. Hutan juga dibuka sebagai tempat untuk tinggal. Selain itu hutan dibuka dengan alasan pembangunan.

Deforestasi
Deforestasi
Deforestasi
Deforestasi

Manfaat Hutan Hujan
Hutan hujan sangat penting bagi ekosistem global. Hutan hujan menyediakan rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan termasuk diantaranya spesies yang terancam punah. Saat hutan ditebangi, banyak spesies yang harus menghadapi kepunahan.
Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan membuat hujan dan mengatur suhu. Hutan hujan membantu menjaga peredaran air. Jika hutan hujan ditebangi, uap air yang masuk ke atmosfer akan semakin berkurang, dan hujan yang diturunkan pun turut berkurang, hal ini bisa menyebabkan kekeringan.
Akar-akar dari pepohonan dan vegetasi hutan hujan membantu menahan tanah. Saat pepohonan ditebangi, tak akan ada lagi penahan apapun yang melindungi permukaan tanah dan tanah pun akan cepat terbawa hanyut oleh air hujan. Hal ini menyebabkan banjir dan erosi.
Hutan adalah sumber makanan dan obat. Hutan juga sumber kehidupan suku asli.

Perbaikan
Hutan hujan saat ini semakin menyusut.  Setiap orang harus bekerja bersama dalam rangka menjaga hutan hujan dan kehidupan alam liarnya. Sehingga hutan hujan dapat bertahan agar anak-anak kita dapat menghargai dan menikmatinya.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan hutan hujan.
  • Memberitahu orang lain mengenai pentingnya lingkungan dan bagaimana cara membantu menyelamatkan hutan hujan.
  • Memperbaiki ekosistem dengan menanam pepohonan di wilayah dimana hutan telah ditebang.
  • Menganjurkan orang lain untuk hidup dengan cara yang tidak merusak lingkungan.
  • Mengalokasikan tempat perlindungan hutan hujan dan alam liarnya.
  • Mendukung perusahaan-perusahaan yang mematuhi peraturan yang meminimalkan kerusakan terhadap lingkungan.

Hal-hal yang dapat kita lakukan di rumah untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
  • Matikan lampu saat tidak dibutuhkan. Saat bola lampu perlu diganti, gantilah dengan lampu hemat energi
  • Jangan boros air
  • Daur ulang
  • Kendarai mobil hemat bensin dan matikan AC yang tidak perlu.
Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan hutan hujan:
  • Jangan membeli produk yang dibuat dari kulit hewan.
  • Jangan membeli hewan peliharaan langka yang ditangkap dari hutan.
  • Beli kertas daur ulang.
  • Jangan membeli produk kayu dari Indonesia, Malaysia, Brazil, atau Afrika kecuali kita tahu kayu-kayu tersebut berasal dari suplier ramah lingkungan. Cara mudah untuk mengetahui apakah kayu tersebut aman bagi hutan hujan adalah bila memiliki label sertifikasi. Sebagai contoh label sertifikasi adalah "FSC-certified" yang berarti kayu tersebut berasal dari hutan yang diatur secara berkepanjangan.
  • Belajar lebih banyak mengenai hutan hujan serta tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya.
  • Ceritakan pada teman dan orang tua tentang pentingnya hutan hujan.
Video berikut ini menceritakan kehidupan di hutan hujan tropis, jangan lupa keraskan speakernya, selamat menonton.



Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Rainforest
http://www.blueplanetbiomes.org/rainforest.htm
http://indonesia.mongabay.com/rainforests
http://www.youtube.com

Bioma dan Ekosistem


Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

Suatu bioma terdiri dari beberapa ekosistem yang mirip satu sama lain. Ekosistem seringkali jauh lebih kecil daripada bioma, Ekosistem memiliki ukuran yang bervariasi.

tipe bioma
Pembagian bioma-bioma di bumi berupa daerah-daerah yang mirip dari segi  iklim, geografi, tanaman, hewan, dan lainnya.


Pembagian Bioma

Berikut ini adalah pembagian bioma secara umum:
Bioma tundra
Bioma taiga
Bioma gurun
Bioma padang rumput
Bioma hutan gugur
Bioma hutan hujan tropis
Bioma lautan 



Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dan hal-hal tak hidup di tempat tertentu. Dalam ekosistem, tumbuhan, hewan, dan organisme lainnya bergantung satu sama lain juga bergantung pada lingkungan fisik – misalnya tanah, air, udara, cahaya, nutrisi dan lain-lain.

Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup.

Dalam suatu ekosistem terdapat beberapa spesies yang hidup di tempat yang sama. Masing-masing spesies ini memiliki peranan sendiri dalam ekosistem. Peran untuk satu spesies mungkin untuk hidup di pohon dan memakan buahnya, sementara peran untuk spesies lain mungkin untuk berburu binatang kecil. Sebagai pohon, peranannya mungkin untuk tumbuh tinggi dan membuat makanan dengan energi matahari melalui proses fotosintesis. Jika terdapat peranan yang mirip dari dua spesies, mereka mungkin bersaing untuk makanan atau penguasaan wilayah.

Kadang-kadang, karena sebab tertentu, ekosistem keluar dari keseimbangan. Misalnya jika terjadi hujan yang terlalu deras dan lama akan meningkatkan populasi jenis burung tertentu. Hal tersebut terjadi karena peningkatan jumlah air mengakibatkan beberapa spesies makanan burung dalam ekosistem keluar bermunculan. Burung-burung tersebut mungkin memanfaatkan kesempatan untuk mengambil makanan atau sumber daya lainnya dari spesies tersebut.

Ekosistem alami terkadang akan kembali ke dalam keseimbangan. Saat ini, tindakan manusia memiliki dampak besar pada ekosistem di seluruh dunia. Pendirian bangunan dan jalan, perambahan hutan, perburuan, penangkapan ikan dan pertanian, semua berdampak pada ekosistem. Begitu juga polusi di darat, polusi udara, polusi air menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem.




Komponen-komponen pembentuk ekosistem 

ekosistem
ekosistem

Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:

Suhu.
Air.
Garam.
Cahaya matahari.
Tanah dan batu.
Iklim.

Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

Autotrof / Produsen
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.

Pengurai / dekomposer
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu.


Tipe-tipe Ekosistem

Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.

Akuatik (air)
Ekosistem sungai
Ekosistem air tawar.
Ekosistem air laut.
Ekosistem estuari.
Ekosistem pantai.
Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem laut dalam.
Ekosistem lamun.

Terestrial (darat)
Ekosistem Hutan hujan tropis.
Ekosistem Sabana.
Ekosistem Padang rumput.
Ekosistem Gurun.
Ekosistem Hutan gugur.
Ekosistem Taiga.
Ekosistem Tundra.
Ekosistem Karst (batu gamping /gua).

Buatan
Ekosistem Bendungan
Ekosistem Hutan tanaman produksi
Ekosistem Agroekosistem
Ekosistem Perkebunan sawit
Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
Ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem kota 

Tinggalkan pesan untuk permintaan pencarian topik.