Beberapa
jenis hewan di dunia telah
dianugerahi kemampuan untuk membangun
rumah sendiri. Hewan-hewan pembangun sarang
ini adalah pekerja keras, pekerja cerdas dan mampu bekerja sama dengan
kekompakan yang menakjubkan. Hewan-hewan ini hanya mengandalkan
naluri yang dibawa dari lahir dalam melakukan pekerjaan mereka. Tentunya
kemampuan ini adalah anugerah dari sang pencipta yang diberikan istimewa untuk
tiap makhluk-Nya.
Burung
penenun
Burung penenun |
Sarang burung penenun |
Burung
penenun ini disebut sociable karena mereka hidup dalam kelompok besar, mereka
tinggal di sarang buatan
sendiri yang mirip dengan apartemen bertingkat dengan 500 blok. Sarang-sarang ini cukup besar untuk puluhan rumah keluarga
burung yang berisi beberapa generasi sekaligus. Sarang besar yang mereka bangun membuat mereka hangat di musim dingin dan sejuk di
musim panas. Ruang-ruang sentral mempertahankan panas dan digunakan untuk
bertengger pada malam hari. Hewan-hewan ini dengan disiplin kerja
sama yang luar biasa mampu bekerja sama untuk memastikan sarang mereka tetap dalam kondisi prima sepanjang tahun.
Mereka bahkan juga berbagi sarang
dengan burung lain seperti burung elang, burung nasar, burung hantu dan
kutilang. Burung-burung ini boleh membangun
sarang mereka di atap!
Katak
pohon
Katak pohon |
Sarang katak pohon |
Seperti
namanya, katak ini biasanya ditemukan di pohon-pohon dan vegetasi lain yang tinggi. Hewan ini
biasanya tidak turun ke tanah, kecuali pada masa kawin dan bertelur. Hewan ini membangun sarang dari busa dan tidak meninggalkan pohon sama sekali.
Semut
Semut |
Sarang semut |
Sarang yang rumit dibangun
dengan kekompakan yang luar biasa oleh banyak semut. Semut dapat membuat sarang bawah tanah atau di
pohon-pohon. Sarang-sarang ini sering ditemukan di
dalam tanah, di bawah batu, dalam rongga batang, bahkan dalam biji-bijian.
Bahan yang digunakan untuk membangun umumnya terdiri dari tanah dan organ tanaman seperti daun. Semut sangat
berhati-hati dalam menentukan lokasi sarangnya.
Caddisflies
Caddisflies |
Caddisflies |
Caddisflies
dalam bahasa indonesia disebut ulat air berkantung. Hewan ini adalah arsitek bawah air. Hewan ini merupakan organisme yang pada tahap larvanya
berada di dalam sebuah kantung yang ia buat sendiri dan terletak pada dasar
sungai atau batu di dasar sungai. Jenis larva trichoptera ini sering hidup
dalam seludang pelindung untuk mempertahankan diri dari predator. Suku
limnephiloidae menggunakan suteranya untuk membuat sarang portable yang berasal dari bahan mineral atau
material organik. Namun tidak semua hewan
tersebut tinggal dalam sarang.
Beberapa jenis caddisflies membuat perangkap guna menyaring makanan yang hanyut
terbawa oleh arus air. Caddisflies membuat sarang
portabel menggunakan bahan dasar sutra yang dicanpur dengan substrat seperti
fragmen kecil dari batu, pasir, potongan kecil ranting, tanaman air, atau
kadang-kadang sutra saja.
Berang-berang
Berang-berang |
Sarang berang-berang |
Sarang berang-berang |
Berang-berang
membangun bendungan sebagai
tempat perlindungan terhadap predator, seperti anjing hutan, serigala dan
beruang. Bendungan juga dibangun
untuk mempermudah mencari makanan selama musim dingin. Berang-berang selalu
bekerja di malam hari, hewan
ini adalah pembangun yang
sangat aktif, membawa lumpur dan batu dengan-cakar depan mereka dan kayu-kayu
menggunakan giginya. Berang-berang dapat membangun kembali bendungan yang telah dirusak selama semalam
penuh. Berang-berang dapat membuat serangkaian bendungan di sepanjang sungai.
Rayap
pekerja
Rayap pekerja |
Sarang rayap pekerja |
Rayap
pekerja membangun dan
mempertahankan sarang sebagai
tempat tinggal bagi koloni mereka yang mencapai hingga 5 juta rayap. Sarang rayap ini adalah bangunan yang rumit yang dibuat
menggunakan kombinasi tanah lumpur, kayu yang dikunyah bercampur selulosa, dan
air liur. Sarang ini
dilengkapi oleh labirin terowongan yang efektif sebagai penyejuk udara dan
mengontrol keseimbangan CO2/O2. Angin melewati bukaan di atas gundukan,
fungsinya menurunkan tekanan udara dan menarik udara bersih ke lubang di dasar
gundukan kemudian melalui lorong-lorong dalam sarang.
Susunan
sarang juga memungkinkan
rayap untuk berpindah melalui sarang.
Sarang biasanya dibangun di bawah tanah, dalam
potongan besar kayu, dalam pohon-pohon tumbang, atau di atas pohon hidup.
Beberapa spesies membangun sarang di atas tanah, dan dapat
tumbuh menjadi gundukan.
Lebah
Madu
Lebah Madu |
Sarang lebah madu |
Sarang lebah madu |
Struktur
sarang lebah madu yang
menakjubkan telah membuat manusia kagum sejak ribuan tahun lampau. Sarang lebah madu yang berbentuk
hexagon dapat mengandung lebih banyak madu dengan ruang yang sama dibandingkan persegi
(bujur sangkar) atau segitiga. Juga diperlukan lebih sedikit bahan lilin untuk
membangun hexagon.
Bentuk-bentuk lain akan menimbulkan ruang-ruang sisa di antara sel yang akan
terbuang.
Setiap
sel ditutup oleh sebuah piramid yang terdiri dari tiga belah ketupat.
Matematika yang kompleks menunjukkan bahwa bentuk ini juga memerlukan pemakaian
lilin yang paling sedikit untuk konstruksinya. Selain itu, tutup berbentuk
piramid tersebut memungkinkan sel-sel sarang
lebah bertumbukan satu sama lain tanpa membuang tempat.
Lebah
madu bekerjasama membangun
pundi-pundi madu. Lebah-lebah ini memulai bangunannya
dari titik-titik yang berbeda. Ratusan lebah menyusun rumahnya dari tiga sampai
empat titik awal yang berlainan lalu dilanjutkan penusunan bangunan tersebut sampai bertemu di tengah-tengah. Tidak ada
kekeliruan sedikitpun pada tempat dimana mereka bertemu.
Lebah
juga menghitung besar sudut antara rongga satu dengan yang lain saat membangun pundi-pundinya. Antara
rongga satu dengan rongga yang lain dibelakangnya selalu dibentuk dengan
kemiringan tiga belas derajat dari bidang datar. Dengan demikian kedua sisi
rongga tersebut berada pada posisi miring ke atas, hal ini agar madu yang
terdapat didalamnya tidak mengalir keluar atau tumpah.
Ditulis kembali oleh:
http://www.nama-ilmiah-hewan-tumbuhan.com
Sumber:
http://id.wikipedia.org
http://www.designswan.com
http://largestfastestsmartest.co.uk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar